Kawasan Wisata Tambatan Perahu Lot Kala, wisata ini terletak dikampung Lot Kala, Kecamatan Kebayakan

Tampak atas Wilayah Kampong Lot Kala

Lahan Bertani Masyarakat Kampong Lot Kala

Luas Wilayah Kampong Lot Kala

SEJARAH KAMPUNG

Kampung Lot Kala merupakan salah satu kampung dari 20 kampung yang terletak dikemukiman Kebayakan kecamatan Kebayakan Kabupaten   Aceh   Tengah     yang     berjarak 3 Km dari pusat kecamatan. Luas wilayah Kampung Lot Kala +151,5 Ha, Yang terbagi kedalam 3 dusun, Dengan jumlah penduduk 1.513 jiwa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan perkebunan.

Kampung Lot Kala adalah salah satu kampung tua di kebayakan kondisi alamnya merupakan daerah hamparan persawahan termasuk dalam sedang berkembang serta masih termasuk dalam peta sebaran kawasan permukiman perkotaan kabupaten    Aceh Tengah sebagai ibu kota dari kabupaten. Lot Kala jauh sebelum Indonesia merdeka berada dalam wilayah Kejurun Bukit, pada zaman kolonial Belanda pusat kekuasaan afdeling Gayo en Alas Landen yang berada di Takengon           (secara administratif daerah Onderafdeling Laut Tawar) yaitu sebuah kekuasaan Kerajaan Bukit (Zelfbestuur Bukit). Dalam struktur masyarakat yang mendiami wilayah Lot Kala terdiri dari 6 (enam) belah atau klen, yaitu belah Lot, belah Gading, belah Wakil(Kala), Belah Jalil, Belah Cik, dan belah mude. Setiap belah dipimpin oleh 1 (satu) orang pemimpin yang disebutkan sebagai Pengulu, seperti Pengulu Lot, Pengulu Jalil, Pengulu Gading, dst. Kehidupan masyarakat dari ke-enam belah sehari-hari hidup secara rukun dan damai berdampingan serta merupakan satu kesatuan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai adat istiadat sebagai pagar agama islam. Sebagai contoh pemuda-pemudi tidak boleh berpacaran atau menikah antara belah yang satu dengan belah lainnya. Jika terjadi sanksi adatnya cukup berat, muali dari denda hingga di usir dari kampung.       Demikian juga jika ada penduduk kampung yang lain yang melakukan perbuatan sumang di Kampung Lot Kala, maka masyarakat akan memberlakukan sanksi adat sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Peraturan adat tersebut masih berlaku sampai sekarang, karena semua itu demi ketertiban dan ketentraman masyarakat Kampung Lot Kala.

Pada tahun 2000-an Kampung Lot Kala berada dalam wilayah Kecamatan Kebayakan, sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Kota dimekarkan menjadi 2 (Dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Lut Tawar, perkembangan penduduk maka untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat dan pengendalian pelayanan terhadap masyarakat, maka pada tahun 2002 Kampung Lot Kala memekarkan Kampung Mendale, kemudian memekarkan lagi Kampung Kala Lengkio pada tahun 2003.

Setelah indonesia merdeka warga ke enam belah atau klen tersebut sepakat membentuk sebuah kampung(desa) dengan nama Lot Kala, dengan batas wilayah sebelah utara dengan kampung Jongok, sebelah Timur dengan Kampung Kelitu/Danau Lut Tawar, sebelah Selatan dengan Takengon timur, dan sebelah Barat dengan Gunung Bukit. Ketika itu, Kampung Lot Kala berada dalam wilayah Kecamatan Kota Takengon. Belakangan sekitar tahun 2000 an Kampung Lot Kala berada dalam wilayah Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Lut Tawar. Seiiring perkembangan waktu dan penduduk maka untuk memudahkan rentang kendali pelayanan terhadap masyarakat, maka atas kesepakatan seluruh unsur masyarakat yang ada dikampung Lot Kala pada tahun 2002 dimekarkan Kampung Mendale, kemudian dimekarkan lagi Kampung Kala Lengkio pada tahun 2003. Dengan dimekarkannya kedua kampung tersebut batas wilayah kampung Lot Kala sebagai Kampung induk saat ini adalah sebagaimana yang tertera pada point 1 diatas. Beragam suku etnik yang mendiami kampung antara lain suku Gayo, Aceh, Batak, Karo, Nias, Jawa, Melayu, Sunda, Padang, Mandailing, Tamiang dan campuran indonesia tionghoa.

                          Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir beberapa                                 peristiwa bencana alam dan sosial pernah terjadi di

                          Kampung Lot Kala antara lain Kebakaran, pada bulan

                          Maret 2013, air sungai yang meluap pada tahun 2013

                          Dan Gempa Bumi Gayo 2 Juli 2013 yang lalu.Peristiwa

                          bencana alam ini membawa dampak psikis, sosial,                  

                        budaya, dan ekonomi terhadap penduduk Lot Kala sehin

                          gga sempat menyebabkan dinamika kehidupan penduduk-

                          seperti yang terlihat digambar.

.